- Tipe VISUAL
Ini merupakan kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan indera
penglihatan. Pada model gaya belajar ini, informasi data visual terbagi menjadi
data berupa teks (tulisan, huruf, angka, simbol) dan berupa gambar (foto, diagram).
Ciri anak tipe Visual:
Lebih mudah ingat dengan melihat, lebih suka membaca, saat mendapat
petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat orang lain melakukan
dulu baru kemudian dia sendiri yang bertindak. Anak dalam kelompok ini juga
dapat duduk tenang saat belajar di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa
merasa terganggu.
Kendala dari tipe visual antara lain tak suka berbicara di depan kelompok
dan tak suka mendengarkan orang lain, tahu apa yang harus dikatakan tapi tak
bisa mengungkapkan dengan kata-kata, serta tulisan tangannya berantakan
sehingga tak terbaca. Anak dari kelompok visual juga biasanya kurang mampu
mengingat informasi yang disampaikan secara lisan.
Cara menstimulasi:
Gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi
pelajaran. Perangkat grafis bisa berupa film, slide, ilustrasi, coretan, atau
kartu-kartu gambar berseri yang bisa dipakai untuk menjelaskan informasi secara
berurutan. Mintalah anak untuk menghapal dengan membayangkan obyek atau materi
yang sedang dipelajarinya.
- Tipe AUDITORY
Tipe Auditory merupakan kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan
indera pendengaran. Pada model gaya belajar ini informasi terbagi menjadi data
berupa bahasa dan nada.
Ciri anak tipe Auditory:
Mudah ingat dari apa yang didengarnya dan didiskusikannya. Senang dibacakan
atau mendengarkan, lebih suka menuliskan kembali sesuatu, senang membaca dengan
suara keras, bisa mengulangi apa yang didengarnya, senang diskusi, bicara atau
menjelaskan panjang lebar. Anak dengan tipe auditory pada umumnya menyenangi
seni musik dan mudah mempelajari bahasa asing.
Kendala anak dengan tipe auditory antara lain cenderung banyak omong, tak
bisa belajar dalam suasana berisik atau ribut, apalagi bila anak memiliki
konsentrasi yang lemah. Anak juga lebih memperhatikan informasi yang
didengarnya, jadi kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungannya.
Cara
menstimulasi:
Bekali anak dengan tape recorder untuk merekam semua
materi pelajaran yang diajarkan di sekolah. Libatkan anak dalam kegiatan
diskusi, coba bacakan informasi, kemudian meringkasnya dengan bentuk lisan dan
direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami.
- Tipe KINESTETIK
Kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan indera tubuh. Pada model gaya
belajar kinestetik, informasi terbagi menjadi data berupa gerakan dan sentuhan.
Ciri anak tipe Kinestetik:
Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya, suka mengerjakan segala
sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif, banyak gerak fisik dan
memiliki koordinasi tubuh yang baik, menyukai kegiatan/permainan yang
menyibukkan secara fisik, lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada
menjelaskan.
Kendalanya, anak sulit mempelajari hal-hal yang abstrak, tak bisa belajar
di sekolah-sekolah yang bergaya konvensional di mana guru menjelaskan dan anak
duduk diam. Kapasitas energi anak cukup tinggi, sehingga bila tidak disalurkan
akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajarnya.
Cara menstimulasi:
Bersekolah pada sekolah yang menganut sistem active learning di
mana siswa banyak terlibat dalam proses belajar. Dengan begitu, kemampuannya
dapat berkembang optimal. Untuk siswa yang memiliki kapasitas energi berlebih, sebaiknya
diberikan aktivitas fisik, seperti kegiatan olahraga atau kesenian. Salurkan
energi dengan memberikan kebebasan beraktivitas sebelum belajar, sehingga anak
bisa duduk tenang selama belajar.
0 komentar:
Post a Comment