BELAJAR TUNTAS

on Tuesday, July 15, 2014
1. RASIONAL PERLUNYA BELAJAR TUNTAS
Secara sederhana konsep belajar tuntas mengajarkan (Carrol-1968) bahwa bilamana siswa diberi kesempatan  mempergunakan waktu yang dibutuhkannya untuk belajar dan ia mempergunakannyaa sebaik-baiknya, maka ia akan mencapai tingkat hasil belajar seperti yang diharapkan. Dengan kata lain bahwa setiap siswa yang mempunyai kecakapan rata-rata (normal) jika diberi waktu yang cukup untuk belajar, mereka dapat diharapkan untuk menyelesaikan tugas-tugas belajarnya secara tuntas, sepanjang kondisi belajar yang tersedia cukup menguntungkan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi hasik belajar seseorang adalah:
  • Waktu yang tersedia untuk menyekesaikan bahan.
  • Usaha yang dilakukan oleh individu untuk menguasai bahan tersebut.
  • Bakat sesorang yang sifatnya sangat individual.
  • Kualitas pengajar atau tingkat kejelasan pengajaran.
  • Kemampuan siswa untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari keseluruhan proses belajar mengajar yang dihadapi
Maksud utama konsep belajar tuntas adalah usaha dikuasainya bahan oleh sekelompok siswa yang sedang mempekajari bahan tertentu secara tuntas. Tingkat ketuntasan bermacam-macam dan merupakan persyaratan (kriteria) minimum yang harus dikuasai siswa. Persyaratan penguasaan bahan tersebut bergerak antara 75% sampai dengan 90%. Bila persentase ini belum tercapai, siswa harus dibantu sehingga akhirnya mencapai penguasaan pada taraf tersebut. Batas minimum penguasaan ini kadang-kadang dijadikan dasr kelulusan bagi sisw yang menempuh (mempelajari) bahan tersebut.
2. STRATEGI BELAJAR TUNTAS
Strategi belajar tuntas (mastery learning) adalah suatu strategi pengajaran yang diindividualisasikan dengan menggunakan pendekatan kelompok (group based approach). Pendekatan ini memungkinkan para siswa belajar bersama-sama berdasarkan pembatasan bahan pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa sampai tingkat tertentu, penyedia waktu belajar yang cukup, dan pemberian bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.
3. CIRRI-CIRI BELAJAR TUNTAS
  1. Para siswa dapat belajar dengan baik dalam kondisi pengajaran yang tepat sesuai dengan harapan pengajaran.
  2. Bakat seorang siswa dalam siswa dalam suatu bidang pengajaran tertentu dapat diramalkan, baik tingkatnya (yaitu bahan yang dipelajari dalam bidang pengajaran itu dalam waktu yang telah ditentukan) maupun satuan waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari bahan tersebut sampai ke tingkat penguasaan tertentu. Bakat berfungsi sebagai indeks tingkatan belajar siswa dan sebagai suatu ukuran satuan waktu.
  3. Tingkat hasil belajar   = f (Waktu yang diperlukan secara aktual) per (dibagi) waktu yang dibutuhkan.   f   =  fungsi yang ditentukan oleh atau bergantung pada
  4. Model Carrol ; Tingkat belajar       = (1. Ketentuan, 2. Kesempatan belajar, 3. Bakat, 4. Kualitas pengajaran, 5. Kemampuan memahami pengajaran)
  5. Kendatipun bakat diperhatikan jika siswa diberi kesempatan belajar yang seragam dan kualitas pengajaran yang seragam pula, hanya sedikit siswa yang dapat mencapai tingkatan mastery (menguasai). Sebaliknya, setiap siswa memperoleh kesempatan belajar yang berdiferensiasi dan kualitas pengajaran yang berdiferensiasi pula, mayoritas siswa dapat  dapat mencapai tingkatan mastery.
4. PERENCANAAN BELAJAR TUNTAS
Perencanaan belajar tuntas disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Merumuskn tujuan bidang pengajaran.
  2. Mempersiapkan alat evaluasi.
  3. Menjabarkan atau memecahkan bahan pelajaran menjadi urutan unit-unit pelajaran yang kecil.
  4. Mengembangkan prosedur koreksi dan umpan balik bagi setiap unit pelajaran.
  5. Menyusun tes diagnostik kemampuan belajar untuk memperoleh informasi atau balikan bagi guru dan siswa tentang perugahan yang terjadi sebagai hasil pengajaran sebelumnya sesuai dengan unit pelajaran.
  6. Mengembangkan suatu himpunan materi pengajaran alternative atau learning corectiv, sebagai alat untuk mengoreksi hasil belajar, yang bersumber pada setiap pokok uji satuan tes.
  7. Setiap siswa harus menemukan kesulitannya sendiri dalam mempelajari bahan pengajaran.
Perencanaan belajar tuntas dapat dibagi menjadi dua tahapan, yaitu :
  • Mendefinisikan perencanaan belajar tuntas dalam bidang pengajaran yang akan diajarkan.
  • Merencanakan satuan pelajaran yang memungkinkan siswa dapat dan mau belajar tuntas.
5. PELAKSANAAN BELAJAR TUNTAS
Pelaksanaan belajar tuntas terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Kegiatan orientasi
  2. Kegiatan belajar megajar
  3. Penentuan tingkat penguasaan bahan
  4. Melaporkan kembali tingkat penguasaan setiap siswa
  5. Pengecekan keefektipan keseluruhan program
BAB II
PROGRAM TUTORIAL
1. RASIONAL PROGRAM TUTORIAL
Program tutorial pada dasrnya sama dengan program bimbingan, yang bertujuan memberikan bantuan kepada siswa atau peserta didik dapat mencapai prestasi belajar secara optimal. Program ini sangat dibutuhkan sebab siswa yang dibimbing melaksanakan kegiatan belajar mandiri yang bersumber dari modul-modul  dalam bidang studi tertentu.
2. PENGERTIAN TUTORIAL
Tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar para siswa belajar secara efektif dan efesien.
3. BEBERAPA TUJUAN DAN FUNGSI TUTORIAL
Tujuan:
  1. Meningkatkan pengetahuan para siswa
  2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa
  3. Meningkatkan kemampuan siswa tentang cara belajar mandiri.
Fungsi:
  1. Kulikuler
  2. Intruksional
  3. Diagnosis-bimbingan
  4. Administrative
  5. Personal
4. URUTAN PELAKSANAAN TUTORIAL
  1. Menentukan, merumuskan, dan mengkaji permasalahan
  2. Mencari informasi dari berbagai sumber
  3. Melaksanakan berbagai pendekatan
  4. Memberikan bantuan dan nasehat
  5. Menempatkan kembali ke dalam kelas
  6. Melakukan pembinaan secara terus-menerus
5. JENIS KEGIATAN TUTORIAL
  1. Pemantapan
  2. Pengayaan
  3. Bimbingan
  4. Perbaikan
  5. Pembinaan.
6. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN TUTORIAL
  1. Paling sedikit satu kali untuk setiap modul
  2. Diharapkan setiap bulan pada minggu ketiga atau keempat dalam bulan yang bersangkutan.
  3. Kapan saja sesuai dengan dukungan yang diperlukan
Tempat pelaksanaan tutorial dilaksanakan di tempat yang telah ditentukan.
7.  TUJUAN, JENIS, ASPEK, DAN ALAT PENILAIAN DALAM TUTORIAL
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat belajar siswa setelah mengikuti program tutorial
Jenis penilaian   :
  • Penilaian diagnosis untuk menentukan kesulitan dan masalah
  • Penilaian kembali setelah pengayaan remedial
  • Penilaian hasil pengajaran kembali setelah penyuluhan
Aspek yang dinilai  :
  • Pengetahuan (sesuai dengan modul),
  • Keaktifan belajar,
  • Tugas penerapan (kalau ada)
Alat penilian  :
  • Tes tertulis,
  • Kartu prestasi,
  • Observasi dan atau wawancara,
  • Kuesioner
BAB III
PUSAT BELAJAR MODULAR
1. JENIS-JENIS PUSAT BELJAR MODULAR
  • Bidang studi : Bahasa, Matematika, IPA, IPS, dsb.
  • Maksud dan tujuan : suatu pusat motivasi yang berupaya merangsang minat para siswa dalam mata pelajaran tertentu, mengenai konsep atau prosedur.
  • Waktu: Beberapa pusat sekurang-kurangnya selama dua atau tiga hari, pusat lainnya sekurang-kurangnya beberapa minggu sampai satu bulan.
  • Panjangnya tugas : Suatu pusat mungkin menyiapkan suatu tugas yang waktunya 10 menit. Pertambahan waktu disesuaikan dengan usia dan jenjang program pendidikan.
  • Banyaknya siswa yang terlibat : Suatu pusat dapat disiapkan bagi individu-individu siswa untuk berinteraksi dengan materi dalam proses belajar atau bagi kelompok-kelompok kecil siswa untuk bekerja sama.
2. PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN PUSAT BELJAR MODULAR
Penggunaan pusat belajar modular yang efektif adalah berdasarkan prinsip-prinsip:
  1. Guru yang bebas (independent),
  2. Motivasi intrinsik,
  3. Balikan yang berkesinambungan.
3. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN PUSAT BELAJAR MODULAR
  1. Menetapkan pusat belajar apa yang hendak dikembangkan
  2. Mengembangkan tujuan-tujuan pusat belajar
  3. Menentukan hambatan-hambatan yang ada
  4. Memebrikan penilaian awal terhadap pengetahuan
  5. Menyusun kegiatan-kegiatan
  6. Merencanakan penilaian
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu H.,Drs. ; Tri Prasetya, Joko Drs. SBM (Strategi Belajar Mengajar), Bandung : Pustaka setia, 2005

0 komentar:

Post a Comment